SitungirNews.Id | Buah naga atau dragon fruit disebut juga apel kaktus. Tanaman ini termasuk dalam keluarga kaktus (Cactaceae) yang diduga berasal dari Amerika Selatan.
Semenjak beberapa tahun terakhir tanaman buah naga juga sudah masuk ke Indonesia dan sudah mulai dikembangkan di beberapa daerah seperti Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan hingga Sulawesi.
Baca Juga:
Simak 3 Manfaat Ajaib Buah Naga untuk Kesehatan
Jenis buah naga yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah buah naga berkulit merah.
Tanaman buah naga dapat tumbuh baik di daerah kering dan berpasir, namun lebih lebih disukai pada tanah dengan kandungan bahan organik cukup tinggi.
Sebagai tanaman yang berasal dari daerah tropis, tanaman buah naga menghendaki suhu rata-rata 20-30ºC, dengan suhu maksimum 38-40ºC.
Baca Juga:
Buah Naga Miliki 6 Manfaat untuk Kesehatan Tubuh
Pada mulanya banyak yang mengira bahwa buah naga hanya bisa tumbuh di daerah pantai. Namun, beberapa tahun terakhir tanaman buah naga sudah banyak diusahakan petani daerah yang cukup jauh dari pantai hingga ketinggian sekitar 800 m dpl.
Maka dari itu, kini kamu juga bisa dengan mudah menanam sendiri tanaman buah naga di halaman rumah kamu. Caranya cukup sederhana dan tidak memakan waktu lama. Lebih jauh berikut ini informasi lengkap mengenai cara menanam buah naga di rumah, praktis dan bisa dilakukan sendiri.
1. Proses Pembibitan
Cara menanam buah naga yang pertama adalah proses pembibitan. Untuk mendapatkan bibit buah naga dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, generatif dengan menggunakan biji dan cara vegetatif atau memanfaatkan batangnya dengan cara distek. Namun, untuk memperoleh proses pertumbuhan dan pembuaha yang cepat, kamu bisa mencoba cara vegetatif.
Bisa dibilang menanam buah naga dengan vegetatif merupakan cara menanam yang paling mudah dan sangat menguntungkan. Berikut langkah-langkahnya:
Pilih batang berdiameter sekitar 8 cm dan pernah berbuah 3 hingga 4 kali. Semakin tua tanaman induk, akan semakin bagus untuk dijadikan sebagai batang utama.
Potong batang kira-kira 80-120 cm atau sekitar 80 persen dari batang tanaman untuk dijadikan sebagai calon bibit.
Potong kembali batang calon bibit dengan ukuran 20-30 cm dengan ujung yang dipotong rata dan bagian pangkal dipotong meruncing untuk mempercepat pertumbuhan akar.
Potongan batang yang akan dijadikan bibit setidaknya harus memiliki 4 mata tunas agar cepat berbuah.
Berikutnya biarkan batang hingga getahnya mengering, dan sebelum dilakukan penanaman maka sebelumnya dapat dicelupkan di larutan fungsida.
Setelah bibit sudah siap, jangan lupa menyiapkan media semai. Bisa dilakukan dengan cara menanam di polybag maupun bedengan yang telah dicampurkan dengan pupuk kandang kambing dan telah dilakukan penyiraman dengan kedalaman 5 cm.
Lakukan penyiraman bibit secara teratur 2-3 hari sekali. Dan untuk melindungi bibit dari sinar matahari langsung berikan naungan atau sungkup.
Setelah kurang lebih 3 minggu atau setelah tunas tumbuh, buka naungan dan biarkan tanaman terkena cahaya matahari secara penuh.
Setelah 3 bulan atau setelah tinggi bibit 50-80 cm bibit tanaman mulai dapat dipindahkan.
2. Siapkan Lahan untuk Menanam
Jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal, cara menanam buah naga sebaiknya dilakukan di lahan tanah dengan cara sebagai berikut:
Pembuatan Tiang Panjat
Sangat penting untuk dibuat, guna sebagai penopang tanaman. Kamu dapat menggunakan berbagai macam bahan contohnya menggunakan beton berdiameter 10 hingga 15 cm dan tinggi 2 hingga 2.5 m dengan kedalam 50 cm.
Buatlah tiang panjat secara berbaris serta berikan jarak 2,5 meter antar tiang, sedangkan untuk jarak tiap barisnnya adalah 3 meter. Jarak tersebut merupakan jarak tanam, jangan lupa untuk memberikan drainase pada setiap baris.
Pengolahan Tanah
Untuk media tanam kamu bisa membuat bedengan dengan mencampurkan pasir, tanah, pupuk kompos dengan komposisi 1:1:1. Selanjutnya tambahkan dengan kapur kira-kira 300 gr untuk menambah kalsium pada tanah.
Berikutnya, buat lubang dengan kedalaman 25 cm di seputar tiang penyangga. Tutup lubang tanam dengan media tanam kemudian siram hingga tanah basah dan biarkan hingga mengering.
Nah, kalau sudah 3 hari tambahkan pupuk TSP melingkari tiang panjat dan biarkan selama satu hari, dan lahan kamu telah siap untuk ditanami.
3. Proses Penanaman Bibit Buah Naga
Kamu bisa menanam hingga 4 bibit tanaman untuk setiap tiang panjat dengan jarak 10 cm dari tiang panjat. Setelah penanaman selesai, selanjutnya ikat batang tanaman hingga seluruh bibit menempal pada tiang panjat.
4. Perawatan
Agar cara menanam buah naga ini dapat cepat tumbuh dan berbuah, perawatan secara rutin harus dilakukan, berikut ini caranya:
Penyerbukan
Penyerbukan tanaman dapat terjadi dengan dua cara yaitu dengan cara alami secara manual. Namun untuk mempercepat hasil pembuahan, penyerbukan manual dapat dilakukan. Tetapi penyerbukan manual tidak dapat dilakukan dengan asal-asalan.
Penyerbukan manual dapat dilakukan ketika mahkota bunga telah mekar sempurna untuk memperoleh hasil buah yang sempurna.
Dalam hal ini kamu dapat melakukan penyerbukan dengan mengoleskan serbuk sari pada putik menggunakan alat yang bersih dan kering secara hati-hati agar tangkai putik tidak patah. Penggunaan serbuk dari ini dapat dilakukan pada tangkai putik yang lain.
Pemupukan
Unsur kalium sangat diperlukan untuk proses pertumbuhan buah naga. Agar kebutuhan kalium tanah terpenuhi, proses pemupukan memiliki peran yang sangat penting.
Pemupukan dapat dilakukan pada awal pertumbuhan dengan menggunakan pupuk mengandung unsur nitrogen dan pada saat tanaman mulai berbunga dengan memberikan pupuk NPK dan ZK dengan komposisi 50 gr dan 20 gr untuk setiap lubang tanam.
Selain itu, pemupukan dengan pupuk kompos atau pupuk kandang juga dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan komposisi 5-10 kg per lubang tanam atau disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.
Penyiraman
Proses penyiraman dapat dilakukan dengan rutin 3 kali sehari terutama pada musim kering. Penyiraman ini dapat dilakukan dengan sistem irigasi atau drainase parit. Dan untuk memaksimalkan hasil buah, penyiraman dapat dikurangi ketika tanaman mulai berbunga untuk menekan pertumbuhan tunas baru.
Pemangkasan
Berguna untuk mengurangi pertumbuhan cabang tanaman. Pemangkasan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain pangkas semua cabang sekunder, dan sisakan batang utama saja untuk memaksimalkan hasil buah.
Setelah cabang utama telah mencapai puncak tiang, pangkas batang agar dapat membentuk cabang sekunder hingga 4-8 cabang secara merata. Setelah cabang sekunder menjulur hingga ke permukaan tanah, pemangkasan perlu dilakukan dengan memotong cabang hingga berjarak 50 cm dari permukaan tanah.
Pemangkasan terakhir dapat dilakukan ketika batang tanaman sudah 3-4 kali berbuah, dan harus diganti dengan cabang baru.
5. Panen
Buah naga mulai dapat dipanen ketika berumur 50 hari sejak masa penyerbukan dengan ciri-ciri kulit buah telah berwarna merah mengkilap. Untuk setiap tiang panjat pada usia produktif dapat menghasilkan 8-10 buah naga dengan ukuran berkisar 500 gram.
Mengingat usia produktif tanaman buah naga yang dapat mencapai 15-20 tahun, pemanenan selanjutnya dapat dilakukan secara berkala dengan musim panen terbesar antara bulan September hingga Maret. [as/qnt]