Situngirnews.id | Pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur yang dapat mendongkrak perekonomian Indonesia termasuk infrastruktur pelabuhan. Salah satunya adalah Pelabuhan Kuala Tanjung yang berlokasi di Provinsi Sumatera Utara.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut, Arif Toha menjelaskan Pelabuhan yang berlokasi di Kabupaten Batu Bara tersebut disiapkan untuk menjadi transshipment port, yang dapat disinggahi kapal-kapal besar dari sejumlah negara.
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
Transhipment port merupakan pelabuhan hub ekspor, di mana kargo dari kapal-kapal kecil di seluruh penjuru dialih-muatkan di kapal besar yang bersandar di pelabuhan untuk dikirim ke luar negeri dan sebaliknya.
"Pelabuhan Kuala Tanjung menggunakan konsep self generating port, yaitu kargo pelabuhan diperoleh dari kawasan pelabuhan itu sendiri. Kargo akan dihasilkan oleh industri-industri yang berada pada kawasan industri yang terintegrasi dengan Pelabuhan Kuala Tanjung," ujar Dirjen Arif.
Pelabuhan Kuala Tanjung dikelola oleh KSOP Kelas III Kuala Tanjung selaku penyelenggara dan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) selaku operator.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Pelabuhan Kuala Tanjung memiliki beberapa keunggulan diantaranya terletak di lokasi yang strategis di Selat Malaka, yang merupakan salah satu rute perdagangan utama di dunia. Kuala Tanjung akan terkoneksi oleh jalan toll Trans Sumatera yang saat ini sedang dalam pengerjaan. Dan tersedia jalur Kereta Api sehingga akan lebih memudahkan konektivitas dari dan ke pelabuhan.
"Pelabuhan Kuala Tanjung diproyeksikan mengambil sebagian transshipment market yang ada di Selat Malaka, dengan market share sebesar 5%," ungkap Dirjen Arif.
"Akan ada kolaborasi Pelabuhan Belawan yang akan menjadi Konsolidator Kontainer di Hinterland Sumatera Bagian Utara (Medan, Aceh, Tapanuli Utara), sedangkan Kuala Tanjung akan menjadi Logistic dan Supply Chain Hub di Indonesia," ujar Dirjen Arif.