Kepada para santri, Wagubsu berpesan untuk mampu memanfaatkan waktu, dan kesempatan belajar di pesantren. Sebab, banyak anak lainnya yang tak memiliki kesempatan untuk belajar di pesantren, kendati memiliki keinginan yang begitu kuat. Hal itu disebabkan, karena faktor ekonomi.
Kepada pengasuh pondok pesantren, Wagubsu juga meminta agar jangan hanya berpikir untuk hal duniawi, tetapi sangat penting memikirkan akhirat. Karena nanti ada kehidupan yang kekal.
Baca Juga:
Peran Kejaksaan dalam Perjuangan Kemerdekaan: Jejak Tokoh-Tokoh Terkemuka
"Ada tiga amal jariyah yang bermanfaat, sedekah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang soleh. Mudah-mudahan dengan hadirnya Pesantren Baitul Mustaghfirin Al-Amir ini, salah satu solusi untuk menjawab, atau menenangkan kita tentang pengetahuan," pesan Wagubsu.
Ditegaskan Wagubsu, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) berharap dengan berdirinya sekolah-sekolah dan pesantren, ilmu yang diajarkan tidak untuk kehidupan di dunia saja, tapi tak melupakan kehidupan akhirat.
"Semakin takwa kepada Allah dan takut kepada Allah, maka semakin takut kita berbuat salah. Karena Allah melihat apa yang kita lakukan. Mudah-mudahan dengan ilmu, amal saleh dan semakin bertambah kualitas kita kepada Allah. Semoga generasi kita, anak-anak kita ke depan menjadi anak-anak yang saleh," tutup Wagubsu.
Baca Juga:
Dukungan Tokoh Lintas Agama Pada FKUB Sulteng Upaya Peningkatan Kerukunan Antara Umat Beragama
Hadir pula di acara itu, Pangdam I/BB, Mayjend TNI H Achmad Daniel Cardin SE MSi; Pimpinan Pondok Pesantren Baitul Mustaqhfirin Al-Amir, Buya Prof Dr Amiruddin MS; Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Utara, H Maratua Simanjuntak; Ketua Persatuan Pesantren Sumatera Utara; Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol M Agustiawan ST SIK; Wadanramil 0201-13 PST, Kapten Inf JM Sinuhaji; dan lainnya. [rum]