Sintungirnews.id | Satres Narkoba Polres Labuhanbatu, mengamankan seorang pengedar narkotika jenis sabu-sabu di Jalan HM Said, Kelurahan Pardamean, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, pada Sabtu, 9 September 2022.
Pengedar sabu itu adalah AAN (41) penduduk Dusun Jalan Stadion Desa Tanjung Garbus I, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang. Pelaku diamankan setelah polisi melakukan penyamaran/under cover buy.
Baca Juga:
Satu dari Dua Pelaku Curanmor di Warnet Robben Game Center Ditangkap Polisi
Penangkapan tersangka dibenarkan Kapolres Labuhanbatu AKBP Anhar Arlia Rangkuti, SIK melalui KBO Satres Narkoba Polres Labuhanbatu Iptu Elimawan Sitorus SH MH, Kamis (15/9/2022) melalui siaran persnya.
Dikatakannya, pengungkapan diawali penyelidikan yang dilakukan Ipda Sujiwo S Priyono, STrK dan tim Aipda Henky Dalimunte tentang maraknya peredaran narkoba dan berhasil menangkap AAN di Jalan HM Said Kelurahan Pardamean Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu.
"Dari tersangka diamankan barang bukti empat bungkus sabu seberat 193,92 gram netto, plastik warna merah dibalut lakban warna coklat, plastik warna kuning, 1mhandphone android rusak dan sepeda motor honda beat warna hitam," kata KBO.
Kemudian, personel membawa pelaku berikut barang bukti ke kantor Satres narkoba Polres Labuhanbatu guna proses lebih lanjut.
Baca Juga:
Pelaku Pemanah Remaja di Jalan Gatot Subroto Ditangkap Polsek Medan Baru
Kepada polisi, tersangka AAN mengaku baru pertama kali mengedarkan sabu. Dimana, sabu dia peroleh dari seorang pria berinisial R mengedarkan yang mengantar sabu di Jalan HM Said Kelurahan Pardamean Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu.
Dari bisnis haram tersebut, AAN mengakui akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 5.000.000 dengan alasan mengedarkan sabu karena untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Atas perbuatannya, tersangka dipersangkakan melanggar ketentuan pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114 ayat (2) subsidair Pasal 112 ayat (2) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara," pungkas KBO. [rum]