Bagaimana Hujan Es Terbentuk?						
					
						
						
							Dilansir dari The National Severe Storms Laboratory (NSSL), hujan es terbentuk ketika tetesan hujan dibawa ke atas oleh badai petir yang bergerak ke atas ke area atmosfer yang sangat dingin dan beku.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Fenomena Vorteks di Samudra Hindia Ubah Pola Musim Kemarau Indonesia
								
								
									
										
	
									
								
							
						
						
							Batuan es kemudian tumbuh karena bertabrakan dengan tetesan air cair yang membeku di permukaan batu hujan es. 						
					
						
						
							Hujan es turun ketika aliran atas badai tidak dapat lagi menopang berat batu hujan es, yang dapat terjadi jika batu menjadi cukup besar atau arus naik melemah.						
					
						
						
							Keruh atau jernihnya lapisan es dapat terjadi jika hujan es mengalami suhu yang berbeda dan kondisi kandungan air cair dalam badai petir.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									BMKG: Bibit Siklon 93P Tak Akan Jadi Badai, Tapi Bisa Picu Cuaca Ekstrem
								
								
									
	
								
							
						
						
							Kondisi batu es ini dapat berubah saat melintas secara horizontal di dekat updraft.						
					
						
						
							Bagaimana pun, lapisan tidak terjadi hanya karena hujan es mengalami siklus naik dan turun di dalam badai yang disertai petir dan terbentuk sebagai akibat pertumbuhan awan Cumulonimbus. Karena, angin di dalam badai petir tidak hanya naik turun.						
					
						
						
							Hujan es di Danurejan, butiran es diambil oleh wargaIST warga Danurejan Hujan es di Danurejan, butiran es diambil oleh warga