Tetapi, lanjut Mendag, karena jumlahnya di Sumut terlalu banyak dan tidak sesuai dengan keadaan di pasar, terpaksa pihaknya aka melibatkan aparat hukum untuk menindak tegas tindakan-tindakan penyimpangan yang melawan hukum, yang dilakukan baik itu produsen sampai kepada ritel.
"Ini akan kita kerjakan pada kesempatan pertama," ujarnya.
Baca Juga:
Kumpulkan Minyak Jelantah Dapat Reward Poin dan Saldo Rp 6.000 per Liter dari Pertamina
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengungkapkan, pihaknya sudah koordinasi ketat terkait kondisi pasokan minyak goreng. Pihaknya mencari di mana sela, sebab pasokan minyak goreng selama ini ada.
"Tetapi, nanti kita cari. Habis ini saya akan rapat teknis kepada kepala - kepala dinas di kabupaten kota, dan pelaku-pelaku pasar," ucapnya.
Sesuai dengan instruksi Mendag Lutfi, Gubernur Edy memastikan pasokan minyak goreng di Sumut akan terurai mulai Senin, 28 Februari 2022 dan kondisinya akan kembali normal di pasaran.
Baca Juga:
Disperindag Sigi Catat Delapan Komoditi Alami Kenaikan Harga, Termasuk Cabai dan Minyak Goreng
"Seperti petunjuk Mendag, akan terurai, dan rakyat akan kembali normal sepeti biasa," ungkapnya. [as/bay]