SitungirNews.Id | Kendati ditempuh dalam jarak dan waktu yang sama, namun kebanyakan orang merasa perjalanan pulang lebih cepat ketimbang pergi.
Apakah Anda juga merasa begitu?
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
Ternyata, ini ada hubungannya dengan cara kerja otak dalam memersepsikan waktu. Khususnya terkait jangka waktu sebuah aktivitas.
Pengajar mata kuliah Biofisika dan Kompleksitas pada program studi S2 Biofisika di Institut Pertanian Bogor (IPB), Husin Alatas, menyebut gejala ini dikenal sebagai Efek Kappa dalam disiplin ilmu psikologi dan neurosains.
Efek Kappa yaitu saat lama perjalanan dari satu tempat ke tempat lain bagi sebagian orang terasa berbeda, tepatnya ketika mereka pergi dan pulang.
Baca Juga:
Program KKS, Milik Semua Instansi dan Masyarakat Dairi
Ia melanjutkan, secara fisika, jika menempuh jalur yang sama, tidak ada perbedaan jarak tempuh antara pergi dan pulang. Namun, waktu tempuh akan berbeda bila kecepatan saat pergi dan pulang berbeda.
"Jika pulang dengan kecepatan lebih besar dibanding pergi, tentu waktu pulang lebih singkat dari pergi, dan sebaliknya," jelas Guru Besar bidang Fisika Teori itu, Kamis (3/2/2022).
Mari kita anggap kecepatan saat pergi dan pulang tetap sama, sehingga waktu yang dibutuhkan pun secara fisika sama. Kendati demikian, sebagian orang mungkin akan tetap merasa bahwa waktu pulang lebih cepat karena dipengaruhi beberapa hal.