Faktor tambahan, lanjut Husin, yang juga mungkin berperan adalah jenis aktivitas yang dilakukan selama perjalanan.
Aspek tersebut terkait erat dengan rangsangan yang diterima. Bila seseorang disibukkan dengan banyak hal selama perjalanan, persepsi waktu perjalanan yang singkat akan cenderung dirasakan.
Baca Juga:
Edy Rahmayadi Kampanye Akbar di Labura: Fokus pada Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur
"Sebagai kesimpulan, perbedaan waktu, berupa Efek Kappa, yang dirasakan antara pergi dan pulang merupakan fenomena yang terkait dengan cara otak memersepsikan waktu, dan tidak ada hubungannya dengan sifat waktu secara fisika," pungkas Husin. [As]