SitungirNewd.Id | Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutannya dalam acara penandatanganan perjanjian oleh Indonesia Investment Authority (INA), Kamis 14 April 2022.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menekankan pentingnya infrastruktur untuk membuat produk domestik dapat bersaing di dunia Internasional.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Daya saing kita produk-produk yang diproduksi di negara kita akan sulit berkompetisi dengan negara lain apabila infrastruktur kita tidak baik. 40 tahun lebih kita membangun jalan tol dan dalam 40 tahun kita telah membangun 780 km jalan tol," kata Jokowi, Kamis 14 April 2022
Jokowi mengatakan, sejak tahun 2014 lalu, pemerintah mendorong agar jalan tol semuanya tersambungkan. Baik dari Trans Jawa, Trans Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan sejumlah wilayah lainnya.
Dalam 7 tahun terakhir Jokowi menyebutkan Pemerintah telah membangun 1.900 kilometer. "1.900 km, yang sebelumnya 40 tahun 780 km. Apa yang berbeda dari situ? Saya lihat problemnya selalu pembiayaan," ujarnya
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Pada pemerintahan sebelumnya, kata Jokowi, tidak mencari alternatif-alternatif pembiayaan untuk membangun infrastruktur. Masih ketergantungan kepada APBN ataupun ketergantungan kepada keuangan yang dimiliki BUMN-BUMN.
"Atau diserahkan kepada swasta yang juga ternyata dalam sekian tahun tidak berjalan dengan baik," kata Jokowi.
"Oleh sebab itu karena pentingya yang namanya infrastruktur yang multiplier effect-nya akan ke mana-mana, kita munculkan yang namanya INA soverign wealth fund kita, Indonesia Invesment Authority," ujarnya
Menurut Jokowi, Ini adalah sebuah alternatif skema pembiayaan yang sebelumnya tidak terpikirkan. INA, bersama Hutama Karya hari ini menandatangani perjanjian strategis pembiayaan dengan nilai mencapai lebih dari Rp 39 triliun.
Perjanjian ini akan mencakup pembangunan ruas jalan tol Trans Sumatera dan Trans Jawa.
"Dan hari ini saya sangat senang, telurnya pecah. Sudah ditandatangani tadi nilainya kurang lebih Rp39 triliun lebih ini akan memberikan efek kepercayaan trust, dari domestik maupun internasional terhadap cara-cara pengelolaan keuangan kita," ujar Jokowi. [qnt]