Situngirnews.id | Masyarakat di pesisir Kabupaten Labuhanbatu mengaku kecewa terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu. Salah satu kekecewaan itu diantaranya terkait infrastruktur jalan di Desa Sei Penggantungan, Kecamatan Panai Hilir.
Hal itu diungkapkan Lian Limbong, salah satu aktifis dari Gerakan Mahasiswa Labuhanbatu (Germalab). Katanya, problem lama itu masih menjadi problem hingga kini.
Baca Juga:
Wujudkan Medan Smart City, Aulia Rachman Resmikan Gedung Kantor PLN Icon Plus SBU Regional Sumbagut
Kepada wartawan, Pembina Germalab ini mengaku telah dihubungi salah seorang warga Sei Penggantungan dan mencurahkan isi hatinya terkait apa yang terjadi disana saat ini.
"Persoalannya masih itu-itu saja, infrastruktur jalan. Jalan ke Desa Sei Penggantungan mulai dari perbatasan jalan Desa Jawi-jawi sangat memprihatikan. Yang lebih parah lagi, 50% jalan lintas Desa Sei Penggantungan belum pernah mengalami pengerasan. Bila hujan turun, jalan itu akan berubah menjadi jalan berlumpur bagai kubangan kerbau. Ditambah lagi, sulitnya mendapatkan pupuk subsidi, apalagi disana, masyarakat sedang mencoba dua kali masa tanam dalam setahun," ungkapnya, Sabtu (4/6/2022)
Menurutnya, bila tahun ini masyarakat melakukan dua kali masa tanam pasca masa panen bulan Februari lalu, ini menjadi suatu kemajuan di Desa Sei Penggantungan. Tentu hal ini juga sebaiknya menjadi perhatian Pemkab Labuhanbatu, bagaimana supaya ini bisa berjalan baik dan masyarakat bisa menggapai hidup sejahtera.
Baca Juga:
Ini Dia Daftar 145 Lokasi di Medan yang Sudah Gunakan Sistem E-parking
"Tentu sesuatu yang pantas disyukuri. Kemungkinan bulan depan sudah ada masyarakat yang masuk masa panen," ujar Lian lagi.
Lanjut Lian, pada masa pemerintahan Bupati Andi Suhaimi Dalimunthe, dirinya bersama pemuda Desa Sei Penggantungan sudah beberapa kali menyampaikan aspirasi ke Pemkab Labuhanbatu. Dan membawa surat aspirasi terkait jalan yang dimaksud ke rumah dinas Bupati.
"Tapi hingga habis periode, hasilnya nihil," keluh Lian.