Pejabat senior Ukraina mengatakan sekitar 20.000 orang berhasil meninggalkan Mariupol pada Selasa, evakuasi terbesar saat ini. Pada Senin, rombongan 160 mobil meninggalkan Mariupol, menurut dewan kota.
Keberhasilan evakuasi pertama terjadi setelah gagal beberapa kali sejak pasukan Rusia mengepung kota itu awal bulan ini.
Baca Juga:
Perundingan Damai Rusia-Ukraina di Turki, Putin Dipastikan Absen
Wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina, Kyrylo Tymoshenko mengatakan di Telegram, warga yang dievakuasi meninggalkan Mariupol menggunakan mobil pribadi melalui koridor kemanusiaan yang disetuju pasukan Rusia.
Sekitar 570 dari 4.000 kendaraan yang meninggalkan Mariupol sampai di Zaporizhzhia, sementara yang lainnya bermalam di beberapa daerah di sepanjang jalan yang mereka lewati, kata Tymoshenko pada Selasa.
Tiba dalam rombongan kecil, kendaraan pribadi dengan sobekan kain putih yang diikatkan ke kaca spion sebagai tanda perdamaian menuju tempat parkir sebuah pusat perbelanjaan di pinggiran kota, yang sekarang menjadi pusat pendaftaran pengungsi.
Baca Juga:
Menkum: Eks Aggota TNI AL Tak Ajukan Penghapusan WNI Usai Aktif di Militer Rusia
"Ini pertama kalinya saya bisa bernapas lega selama beberapa minggu ini," kata Mykola, ayah dua anak.
Mereka yang melarikan diri menggambarkan sebuah perjalanan yang mengerikan, terpaksa menempuh jalur lain untuk menghindari tentara Rusia dan pos pemeriksaan dan menghadapi ancaman tembakan musuh yang tiada henti di jalan.
Mykola, yang menolak memberikan nama lengkapnya karena alasan keselamatan, mengatakan dia harus membawa istri dan dua anaknya melalui sebuah ladang ranjau dengan bantuan militer Ukraina.