Harga pupuk non subsidi saat ini mengalami penyesuaian akibat dampak dari peran Rusia-Ukraina, pasalnya kedua negara tersebut merupakan produsen besar bahan baku pupuk yaitu fosfat dan kcl.
Kenaikan harga pupuk dunia juga dipicu setelah Rusia mengumumkan larangan ekspor bahan baku, salah satunya bahan baku pupuk. Larangan tersebut akhirnya membuat harga fosfat naik 3 kali lipat.
Baca Juga:
Mendagri Apresiasi Perjuangan Mentan Amran Tambah Alokasi Pupuk
"Bapak Presiden memberikan arahan untuk selalu memonitor dan mengikuti secara harian kenaikan berbagai komoditas utamanya pangan maupun energi sebagai akibat daripada geopolitik di Rusia dan Ukraina," tegas Airlangga.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan Presiden Jokowi telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan koordinasi dalam menyikapi situasi perubahan global saat ini.
"Di bidang ketahanan pangan seperti pembukaan pangan, irigasi ketersediaan pupuk, juga bibit untuk barang yang sebetulnya bisa tumbuh di Indonesia," kata Sri Mulyani.
Baca Juga:
Masuk Daftar 500 Perusahaan Terbaik, Pupuk Indonesia Berjaya di Kancah ASEAN
"Semua negara di dunia sedang menghadapi situasi yang tidak mudah, oleh karena itu ketahanan pangan dan ketahanan energi menjadi hal yang perlu ditingkatkan," tegasnya. [as/tum]