Bentuk rumah sengaja dibuat panggung agar bentuk bangunan tak merusak kondisi tanah di bawahnya yang membeku permanen jika tiba di musim dingin.
Jika tidak dibentuk panggung, panas dari bangunan akan mencairkan lapisan es di bawahnya dan menyebabkan struktur rumah tenggelam.
Baca Juga:
Cuaca Dingin Finlandia Bisa Bekukan Air Mendidih di Ruang Terbuka
Dikutip dari Mentalfloss (29/1/2018), penduduk Yakutsk selalu bermantel bulu tebal sepanjang hari.
Di sana setiap orang tak berani memakai kacamata, karena alat bantu penglihatan bisa membeku dan menempel di wajah mereka.
Meski menjadi kota terdingin di dunia, namun Yakutsk memiliki semua fitur kota menengah lainnya seperti akses ke bioskop, restoran, dan sistem transportasi umum yang berfungsi sepanjang tahun.
Baca Juga:
Pacar Rahasia Diminta Bujuk Presiden Putin Sudahi Perang di Ukraina
Menariknya, Yakutsk kaya akan hasil alam bawah tanah, meski cuaca yang ada di sini menjadi tantangannya.
Tambang lokal menyumbang sekitar seperlima dari produksi berlian dunia. Sementara situs lain mengungkapkan bahwa Yakutsk menyimpan gas alam, minyak, emas, perak, dan mineral lain yang dicari.
Seorang fotografer yang besar di Pegunungan Alpen Swiss, Steeve Luncker, memutuskan untuk menyaksikan secara langsung bagaimana suhu glasial mempengaruhi tubuh, jiwa, dan kehidupan sosial di Yakutsk.