Laporan lain mennyebutkan, "Drone mendarat di daerah itu dan pangkalan udara diamankan oleh personel keamanan."
Laporan ketiga berbunyi, “Petugas melaporkan melihat drone terbang. Tidak ada drone yang ditemukan setelah pencarian lebih lanjut.”
Baca Juga:
Sarang Narkoba Kampung Bahari Digerebek Polisi, 31 Orang Ditangkap
Di bawah Undang-Undang Kebebasan Informasi, The Sunday People memperoleh informasi tentang aktivitas pesawat tak berawak dan diberitahu oleh mantan perwira intelijen Letnan Kolonel Philip Ingram bahwa orang China memiliki program spionase yang sangat matang dan canggih yang berjalan di seluruh Inggris.
Lebih lanjut, pengungkapan ini muncul beberapa hari setelah laporan Departemen Luar Negeri AS mengindikasikan bahwa NATO siap untuk memasukkan Lakenheath RAF, sebuah fasilitas di Inggris yang secara serius dipertimbangkan untuk dimasukkan dalam fasilitas penyimpanan senjata Nuklir NATO setelah jeda lebih dari satu dekade.
Laporan drone-drone Beijing yang terbang di atas instalasi nuklir Inggris berpotensi memperburuk keadaan antara pemerintah China dan Inggris yang sudah tetap berselisih.
Baca Juga:
Pantau Pergerakan Polisi, Bandar Narkoba di Kampung Bahari Pakai CCTV hingga Drone
Sementara Inggris menuduh China melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang dan kegiatan mata-mata di Inggris, China menuduh Inggris menyebarkan informasi yang salah untuk memfitnahnya.
Perhatian telah bergeser ke senjata nuklir di Inggris setelah Rusia mengaktifkan Komando Nuklir Strategis-nya karena sanksi berat dijatuhkan padanya atas invasi ke Ukraina.
Inggris siap menjadi tuan rumah senjata nuklir AS, dan pesawat tak berawak China di sekitar instalasi ini bisa menjadi masalah bagi administrasi keamanan Inggris.