Isi dari Sijagaron
Menjadi simbol penting bagi masyarakat Batak, membuat Sijagaron ini tidak boleh dibuat dengan sembarangan. Isi dari Sijagaron ini tidak boleh asal dan ada ketentuannya.
Baca Juga:
Arnod Sihite Dilantik Ketua Umum PTSBS Periode 2024-2029: Ini Daftar Lengkap Pengurusnya
Sijagaron terdiri dari beragam tanaman, yaitu hariara (ara), silinjuang (sejenis tumbuhan berbatang lurus), daun baringin (beringin), ompu-ompu (bunga bakung), sanggar (ilalang beruas), sihilap (sejenis tumbuhan daun seperti kipas), pilo-pilo (daun enau muda), gambiri (kemiri), eme (padi), dan pira ni manuk (telur ayam).
Kemudian semua benda tersebut dirangkai dan ditancapkan ke dalam tumpukan padi dalam ampang atau bakul yang terbuat dari anyaman bambu.
Makna Sijagaron
Baca Juga:
Arnod Sihite Resmi Pimpin Parsadaan Toga Sihite Boru Sedunia, Fokus Lestarikan Budaya Batak pada Generasi Muda
Masing-masing tanaman yang digunakan dalam Sijagaron ini juga memiliki makna mendalam tentang kehidupan.
Daun baringin diartikan sebagai keberhasilan dalam hidup harus memiliki kesatuan keluarga dan masyarakat yang berguna untuk orang banyak.
Padi bermakna orang yang meninggal sudah memiliki taraf hidup yang baik, ditandai dengan cukup pangan dan sandang. Ditambah bibit-bibit yang demikian telah diwariskannya kepada anak-cucunya.