Kemiri yang mengandung minyak bermakna untuk mencapai taraf hidup yang baik harus memberi arti bagi masyarakat sehingga bisa meresap serta diterima semua pihak.
Sementara, Sanggar dimaknai sebagai simbol kehidupan yang kerap turun-naik karena berbagai cobaan hidup, tetapi tidak pernah patah.
Baca Juga:
Hadiri ’Brainstorming’ Bertajuk “Menjaga dan Menghidupi Warisan Batak”, Ini Kata Wakil Bupati Taput
Dibawa di Atas Kepala Menantu Perempuan
Dalam acara adat pemakaman, Sijagaron ini harus dibawa diatas kepala menantu perempuan keluarga orang yang meninggal. Kemudian dibawa memutari ruangan tiga kali.
Begitu acara selesai, padi yang ada di ampang juga bisa disebar di halaman pemilik rumah.
Baca Juga:
Julia Hutabarat, Pahlawan Guru Perempuan Batak Toba Pertama yang Bergelar Sarjana
Masyarakat Batak percaya, jika padinya tumbuh maka anak dan cucu orang yang meninggal ini akan mendapatkan kesuksesan.[as/bgr]